Model Pembelajaran Yang Berdasar Pada Teori Konstruktivistik
Teori konstruktivistik ini memiliki konsep yang berfokus pada kemampuan peserta didik untuk memperdalam pengetahuan serta mengkonstruksikan dengan pengalamannya secara mandiri. Proses dan kebebasan peserta didik dalam mengembangkan idenya diutamakan dalam teori ini, sehingga pada proses pembelajaran peserta didik akan menjadi aktif, kreatif, dan imajinatif. Terdapat beberapa model pembelajaran yang berdasar pada teori konstruktivistik dan bisa diterapkan para pendidik agar peserta didik nantinya memiliki kemampuan memecahkan suatu masalah yang nyata:
1. Inquiry Based Learning (IBL)
Pada model ini siswa dituntut untuk menanyakan, mencari, dan bereksperimen sendiri tentang materi pembelajaran. Di sini siswa bisa mengolah informasi mengenai materi tersebut yang telah mereka eksplor sehingga bisa dikembangkan menjadi suatu pemahaman atau ide.
2. Discovery Learning
Discovery learning atau pembelajaran penemuan kurang lebih sama dengan IBL, tetapi pada model ini, ditekankan bahwa siswa bisa membuat atau mengungkapkan ide-ide baru berdasarkan pengetahuan yang sudah ada. Jadi siswa diminta untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan yang telah dikwtahui sebelumnya. Pelopor dari metode ini adalah Jerome S. Bruner.
3. Role Playing
Dalam bermain peran pasti terdapat masalah yang terjadi, guru bisa meminta siswa untuk terlibat. Jadi mereka bisa menempatkan dirinya melalui perspektif si peran untuk memahami bagaimana rasanya menjadi "peran" itu. Dan mereka bisa belajar mengenai empati serta mengerti alasan tindakan yang dilakukan "peran"nya.
4. Bekerja dalam Kelompok
Metode ini bisa diaplikasikan dengan banyak cara, seperti kelompok diskusi, proyek, presentasi, debat, dan sebagainya. Selain agar siswa lebih aktif dalam berpartisipasi pada proses pembelajaran, dibentuknya kelompok bisa meningkatkan kerjasama antar siswa. Karena pada zaman sekarang ini, individualisme sudah sangat berkembang di masyarakat.
5. Ceramah Bervariasi
Pengajaran dengan guru berceramah merupakan metode yang konvensional, akan tetapi saat ini telah divariasikan agar siswa bisa lebih sering berinteraksi. Yakni bisa dengan tanya jawab, baik guru bertanya siswa menjawab ataupun suswa bertanya guru menjawab. Kemudian bisa juga ditambahkan dengan diskusi dan/atau diberi tugas rumah. Metode ini bisa membuat perhatian siswa terfokus pada materi pembelajaran.
6. Demonstrasi
Yang dimaksud dengan model pembelajaran demonstrasi ialah penyampaian materi oleh pendidik dengan memperagakan atau menunjukkan bagaimana sebuah proses terjadi, suatu situasi, atau bentuk dari sebuah benda kepada peserta didik. Sehingga siswa mendapatkan uraian yang jelas serta mungkin akan merasa tertarik untuk mencoba memperagakan. Guru bisa menginstruksikan siswa agar menunjukkan ulang demonstrasi yang dilakukannya.
Comments
Post a Comment